Sunday, October 18, 2015

Contoh Praktik Telaah Kurikulum Sekolah

Telaah Kurikulum PAI Kelas V SDIT Daarussalaam

A.    PENDAHULUAN
Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa. Dengan program itu para siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku, sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran. Dengan kata lain, sekolah menyediakan lingkungan bagi siswa yang memberikan kesempatan belajar. Itu sebabnya, suatu kurikulum harus disusun sedemikian rupa agar maksud tersebut dapat tercapai.

SDIT Daarussalaam merupakan salah satu sekolah dasar unggulan di Kota Sengata. Sekolah ini bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Darussalam. Sekolah ini merupakan sekolah yang mengembangkan pembelajaran aktif kepada siswanya.
Pada kesempatan kali ini akan dibahas isi dari kurikulum PAI SDIT Darussalam, khususnya kelas V SD. Fokus pembahasan kali ini meliputi tujuan, materi, metode yang dipakai dan teknik evaluasi yang dipakai untuk mengetahui keberhasilan suatu pembelajaran tersebut, sehingga sekolah ini menjadi salah satu sekolah dasar unggulan di Kutai Timur.

B.     HASIL TELAAH KURIKULUM PAI KELAS V SDIT DAARUSSALAAM, SENGATA TAHUN PELAJARAN 2012/2013
  1. Tujuan
Pendidikan agama Islam di SD bertujuan untuk:
a.       Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaaan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Swt.
b.      Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak muliia yaitu manusia berpengetahuan, rajin beriibadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan social serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

  1. Materi
Ruang lingkup mata pelajaran PAI di SDIT Darussalam meliputi:
a.       Alqur’an: Al Qur’an surat pendek pilihan, yaitu QS. Al-Lahab, QS. Al-Kafirun, QS. Al-Ma’un, Al-Fiil.
b.      Aqidah: Mengenal kitab-kitab Allah SWT dan Mengenal Rasul- Rasul Allah SWT.
c.       Tarikh: kisah Nabi Ayyub AS, Musa AS, Isa AS dan kisah sahabat Nabi Abu Bakar RA, Umar bin Khattab RA.
d.      Akhlak: Membiasakan akhlak terpuji, yaitu meneladani perilaku Nabi Ayyub AS, Nabi Musa As, Nabi Isa AS, Abu Bakar RA dan Umar bin Khattab RA.
e.       Fiqh: adzan dan iqamat, mengenal puasa wajib.

  1. Metode/Strategi
Metode yang sering dipakai adalah metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan praktik.
a.       Ceramah. Dalam kurikulum PAI kelas V SDIT ini, metode ceramah digunakan sebagai pengantar untuk memulai suatu pembelajaran dan memberikan suatu pemahaman kepada para siswa sebelum mereka berdiskusi. Metode ceramah ini juga digunakan untuk materi-materi sejarah seperti kisah Nabi Ayyub AS.
b.      Diskusi. Hampir dari semua materi yang sudah diberikan oleh guru kemudian didiskusikan oleh para siswa. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mereka aktif dalam pembelajaran, meningkatkan kecerdasan mereka dalam bersosialisasi dengan teman-temannya, meningkatkan performa mereka dalam menyampaikan pendapat atau gagasannya dan untuk memperluas pengetahuan serta wawasan anak didik. Seperti para siswa mengadakan diskusi dengan teman-temannya membahas isi pokok/kandungan Surah al-Ma’un dan al-Fil.
c.       Tanya Jawab. Metode Tanya jawab ini bias dilakukan antara guru dengan siswa, ataupun Tanya jawab sesama siswa. Tanya jawab antara guru dengan siswa dilakukan pada kegiatan awal dan pada kegiatan akhir pembelajaran untuk mengetahui pemahaman siswa. Tanya jawab sesama siswa dilakukan untuk saling bertukar pengetahuan/ilmu yang dimiliki, biasanya hal ini dilakukan sambil berdiskusi.
d.      Praktik. Segala sesuatu itu jika tidak dipraktikkan maka akan sia-sia. Pepatah arab mengatakan: “ilmu tanpa amal itu bagaikan pohon yang tak berbuah”. Para guru di SDIT Darussalam sepertinya sangat paham dengan pepatah tersebut, karena hampir setiap usai materi, para siswa selalu berkewajiban mempraktikkan materi tersebut.
Contoh: - Siswa mempraktikkan azan dan iqamah ketika hendak sholat.
   - Siswa berlatih melafalkan QS. Al Lahab dan Al Fil dengan harakat dan makhraj yang benar.

  1. Evaluasi
Teknik evaluasi yang sering dipakai adalah tes lisan, tes tertulis, praktik.
a.      Tes lisan dipakai untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan hafalan siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru dengan cara pelafalan secara langsung.
Contoh: Lafalkan Surah Al-Ma’un dan Al-Fil sesuai dengan harakat dan makhraj yang benar!
b.      Tes tertulis dipakai untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru dengan cara tertulis.
Contoh: Sebutkan arti dari ayat-ayat di bawah ini:
             - ayat ke-3 Surah Al-Ma’un
             - ayat ke-2 Surah Al-Fil
             - ayat ke-5 Surah Al-Ma’un
c.       Praktik dipakai untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan kemampuan siswa mendemonstrasikan/mencontohkan terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru secara langsung.
Contoh: Praktikkan tata cara azan dan iqamah untuk Sholat Subuh!
Dalam teknik evaluasi, guru di SDIT memakai lembar penilaian. Lembar penilaian tersebut sudah mencantumkan:
- nama siswa
- kerjasama
- pertisipasi siswa dalam berdiskusi,
- dan produk siswa dalam berdiskusi yaitu hasil diskusi siswa apakah konsep mereka sudah benar atau masih ada kesalahan.
- jumlah skor
- nilai

C.    KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
1.      Kesimpulan
Ruang lingkup materi PAI di SDIT Darusslam meliputi: Alqur’an, aqidah, akhlak, tarikh, fiqih. Metode yang dipakai adalah ceramah, Tanya jawab, diskusi dan ceramah. Teknik evaluasi yang diterapkan adalah tes tulis, tes lisan dan praktik.
Isi dari kurikulum PAI kelas V SDIT Darussalam ini sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut. Metode dan evaluasi yang dipakai sudah sinkron dengan materi yang ada.

2.      Saran
Saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan guna memperbaiki telaah selanjutnya.
3.      Penutup
Demikian hasil telaah yang dilakukan, mudah-mudahan bisa dijadikan sebagai bahan acuan untuk lebih meningkatkan rancangan pembelajaran menjadi lebih baik lagi.




Related Posts

Contoh Praktik Telaah Kurikulum Sekolah
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.