Tuesday, January 19, 2016

Wah, Ini Sebabnya Jumlah Jomblo Terus Meroket



Wah, Ini Sebabnya Jumlah Jomblo Terus Meroket - Kehidupan kota besar seperti Jakarta memang menjanjikan untuk meniti karir. Namun karena kesibukan dalam meniti karir itulah, banyak pekerja rupanya sampai rela mengesampingkan urusan asmara.


Fenomena sosial itu diungkap oleh Lunch Actually Group, startup biro jodoh asal Singapura yang baru saja melakukan ekspansi bisnis ke Indonesia. Melalui data yang didapat dari hasil penelitian Euromonitor Interational Research, Lunch Actually Group mengungkap fakta yang mencengangkan, dimana di berbagai belahan dunia terdapat jumlah lajang yang tinggi.

Di tahun 1996, jumlah jomblo di dunia mencapai angka sekitar 153 juta. Angka tersebut melesat sekitar 55% dalam waktu 15 tahun kemudian jadi 277 juta. Sebagian bahkan ada yang menguatkan tekad untuk tak menikah. Euromonitor Interational Research melihat mayoritas para kaum lajang ini hidup di kota-kota besar, salah satunya adalah Jakarta.

"Tingginya tuntutan dunia pekerjaan membuat para lajang menghabiskan seluruh waktunya untuk pekerjaan. Karenanya, mereka tidak ada waktu lagi untuk mencari pasangan," tutur Violet Liem, co-Founder dan CEO Lunch Actually Group di Kota Kasablanka, Jakarta.

Tak hanya itu, tingkat pendidikan dan ekonomi juga jadi salah satu penyebab. Dengan tingkat pendidikan wanita yang saat ini semakin tinggi, alhasil para wanita ini menginginkan tingkat pendidikan atau kemapanan pria yang lebih tinggi darinya.

Related Posts

Wah, Ini Sebabnya Jumlah Jomblo Terus Meroket
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.

1 komentar:

Tulis komentar
avatar
January 21, 2016 at 8:36 AM

Kata simbok belum nikah tak boleh sentuh, sebabnya simbok alumni pondok, jadi cucunya harus hidup lurus, gak boleh belok kanan belok kiri. Karena itu kalau belum kuat nikah ya mending jomblo keren "JOKER BRO"

Reply