Islam menghendaki pernikahan antar lawan jenis, laki-laki dengan
perempuan, tidak semata untuk memenuhi hasrat biologis namun sebagai ikatan
suci untuk menciptakan ketenangan hidup dengan membentuk keluarga sakinah dan
mengembangkan keturunan umat manusia yang bemartabat. Perkawinan sesama jenis
tidak akan pernah menghasilkan keturunan, dan mengancam kepunahan generasi
manusia. Perkawinan sesama jenis semata-mata untuk menyalurkan kepuasan nafsu
hewani.
LGBT
dalam pandangan Islam, sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulullah dalam
Al-Quran dan Sunah, homosek merupakan perbuatan hina dan pelanggaran berat yang
merusak harkat manusia sebagai makhluk ciptaan Allah paling mulia. Pada masa
Nabi Luth kaum homosek langsung mendapat siksa dibalik buminya dan dihujani
batu panas dari langit. Selain zina dan pemerkosaan, pelanggaran seksual
menurut Islam termasuk LGBT, incest (persetubuhan sesama muhrim) dan menjimak
binatang. Sanksi bagi pelaku semua pelanggaran seksual tersebut adalah hukuman
mati, Rasulullah SAW bersabda:”…dari Ibnu Abbas, sesungguhnya Rasulullah SAW
bersabda:” Barang siapa menjumpai kalian orang yang melakukan perbuatan kaum
Luth, maka bunuhlah orang yang mengerjakan dan orang yang dikerjai”.[Hadist
Ibnu Majah No. 2561 Kitabul Hudud]. Dalam hadits lain Rasulallah SAW
bersabda:”… Ibnu Abbas meriwayatkan: “Barang siapa menjimak muhrimnya maka
bunuhlah, dan barang siapa menjimak hewan maka bunuhlah pelaku dan binatang
yang dijimak”. [Hadist Ibnu Majah No. 2564 Kitabul Hudud].
Didalam
Al Quran, Allah Ta’ala mengabadikan bagaimana dahsyatnya laknat dan azab
langsung dari Allah subhanahu wa ta’ala kepada pelaku homoseksual ini di jaman
nabiyullah Luth AS. Pelanggaran seksual berupa homoseks umat Nabi Luth bisa
dilihat dalam Al-Quran: Surat An-Naml ayat 54-55, Ash-Syu’araa’ ayat 165 – 166
dan Huud ayat 77-82.
Dalam
Surat An-Naml ayat 54-55, Allah SWT berfirman: “Dan (ingatlah kisah) Luth,
ketika dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan hina itu
dan kalian memamerkannya?”(54)Mengapa kamu mendatangi laki-laki dengan
nafsu(mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kalian adalah kaum yang
bodoh(55). Dalam surah Ash-Syu’araa’ ayat 165 – 166 Allah SWT berfirman:
“Mengapa kamu mendatangi (menyukai) jenis lelaki di antara manusia (165), dan
kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu
adalah orang-orang yang melampaui batas(166)”. Dalam surah Huud ayat 81-82,
bagaimana dahsyatnya azab dari Allah Ta’ala, sebagaimana firman-Nya: “Para
utusan (malaikat) berkata: “Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan
Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu
pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan
janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu.
Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat
jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah
dekat?”(81).Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu
yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari
tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi (82).
Solusi apa yang perlu kita lakukan
Beberapa solusi dapat dilakukan berdasarkan faktor penyebab munculnya LGBT. Penanganan terhadap mereka dibedakan dari faktor penyebabnya antara lain faktor genetik, psikologis maupun kultural.
Dengan
memahami faktor-faktor tersebut, maka diharapkan dapat dirumuskan solusi yang
tepat untuk seseorang yang mengidap penyakit LGBT tersebut. Secara umum, solusi
untuk penyembuhan penyakit LGBT ini terbagi menjadi 2 (dua) yaitu solusi
internal dan solusi eksternal. Solusi internal misalnya perlu adanya kesadaran
dan kemauan untuk sembuh, serta kesungguhan melakukan perubahan. Sedangkan
solusi eksternal dapat berupa dukungan keluarga dan orang-orang dekat,
serta membebaskan diri dari lingkungan LGBT.
(Penulis: Yudhy, Drs., M.Ag. Dosen STIBANKS-AMIK Al Ma’soem)
Pandangan Islam Terhadap LGBT
4/
5
Oleh
Unknown