Telaah Kurikulum PAI Kelas V SDIT Daarussalaam
A.
PENDAHULUAN
Kurikulum merupakan suatu program
pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa. Dengan program itu para
siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga terjadi perubahan dan perkembangan
tingkah laku, sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran. Dengan kata
lain, sekolah menyediakan lingkungan bagi siswa yang memberikan kesempatan
belajar. Itu sebabnya, suatu kurikulum harus disusun sedemikian rupa agar
maksud tersebut dapat tercapai.
SDIT Daarussalaam merupakan salah
satu sekolah dasar unggulan di Kota Sengata. Sekolah ini bernaung di bawah
Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Darussalam. Sekolah ini merupakan sekolah yang
mengembangkan pembelajaran aktif kepada siswanya.
Pada kesempatan kali ini akan
dibahas isi dari kurikulum PAI SDIT Darussalam, khususnya kelas V SD. Fokus
pembahasan kali ini meliputi tujuan, materi, metode yang dipakai dan teknik
evaluasi yang dipakai untuk mengetahui keberhasilan suatu pembelajaran tersebut,
sehingga sekolah ini menjadi salah satu sekolah dasar unggulan di Kutai Timur.
B.
HASIL
TELAAH KURIKULUM PAI KELAS V SDIT DAARUSSALAAM, SENGATA TAHUN PELAJARAN
2012/2013
- Tujuan
Pendidikan agama Islam di SD bertujuan untuk:
a.
Menumbuhkembangkan
akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan,
pengamalan, pembiasaaan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya
kepada Allah Swt.
b.
Mewujudkan
manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak muliia yaitu manusia
berpengetahuan, rajin beriibadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis,
berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan
social serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
- Materi
Ruang lingkup mata pelajaran PAI di
SDIT Darussalam meliputi:
a.
Alqur’an: Al Qur’an surat
pendek pilihan, yaitu QS. Al-Lahab, QS. Al-Kafirun, QS.
Al-Ma’un, Al-Fiil.
b.
Aqidah: Mengenal
kitab-kitab Allah SWT dan Mengenal Rasul- Rasul Allah SWT.
c.
Tarikh: kisah Nabi Ayyub AS, Musa AS, Isa AS dan kisah sahabat Nabi Abu Bakar RA, Umar
bin Khattab RA.
d.
Akhlak: Membiasakan akhlak terpuji, yaitu meneladani perilaku Nabi Ayyub
AS, Nabi Musa As, Nabi Isa AS, Abu Bakar RA dan Umar bin Khattab RA.
e.
Fiqh: adzan dan iqamat, mengenal puasa wajib.
- Metode/Strategi
Metode yang sering dipakai adalah
metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan praktik.
a.
Ceramah. Dalam kurikulum PAI kelas V SDIT ini, metode ceramah digunakan
sebagai pengantar untuk memulai suatu pembelajaran dan memberikan suatu
pemahaman kepada para siswa sebelum mereka berdiskusi. Metode ceramah ini juga
digunakan untuk materi-materi sejarah seperti kisah Nabi Ayyub AS.
b.
Diskusi. Hampir dari semua materi yang sudah diberikan oleh guru kemudian
didiskusikan oleh para siswa. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
mereka aktif dalam pembelajaran, meningkatkan kecerdasan mereka dalam bersosialisasi
dengan teman-temannya, meningkatkan performa mereka dalam menyampaikan pendapat
atau gagasannya dan untuk memperluas pengetahuan serta wawasan anak didik.
Seperti para siswa mengadakan diskusi dengan teman-temannya membahas isi pokok/kandungan
Surah al-Ma’un dan al-Fil.
c.
Tanya
Jawab. Metode Tanya jawab ini bias dilakukan antara
guru dengan siswa, ataupun Tanya jawab sesama siswa. Tanya jawab antara guru
dengan siswa dilakukan pada kegiatan awal dan pada kegiatan akhir pembelajaran
untuk mengetahui pemahaman siswa. Tanya jawab sesama siswa dilakukan untuk
saling bertukar pengetahuan/ilmu yang dimiliki, biasanya hal ini dilakukan
sambil berdiskusi.
d.
Praktik. Segala sesuatu itu jika tidak dipraktikkan maka akan sia-sia.
Pepatah arab mengatakan: “ilmu tanpa amal itu bagaikan pohon yang tak
berbuah”. Para guru di SDIT Darussalam sepertinya sangat paham dengan
pepatah tersebut, karena hampir setiap usai materi, para siswa selalu
berkewajiban mempraktikkan materi tersebut.
Contoh: - Siswa mempraktikkan azan
dan iqamah ketika hendak sholat.
- Siswa berlatih melafalkan QS. Al Lahab dan Al Fil dengan harakat dan
makhraj yang benar.
- Evaluasi
Teknik evaluasi yang sering dipakai
adalah tes lisan, tes tertulis, praktik.
a.
Tes
lisan dipakai untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman dan hafalan siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru
dengan cara pelafalan secara langsung.
Contoh: Lafalkan Surah Al-Ma’un dan Al-Fil
sesuai dengan harakat dan makhraj yang benar!
b.
Tes
tertulis dipakai untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru dengan cara
tertulis.
Contoh: Sebutkan arti dari ayat-ayat di bawah ini:
- ayat ke-3 Surah Al-Ma’un
- ayat ke-2 Surah Al-Fil
- ayat ke-5 Surah Al-Ma’un
c.
Praktik dipakai untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan kemampuan siswa
mendemonstrasikan/mencontohkan terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru
secara langsung.
Contoh: Praktikkan tata cara azan dan iqamah untuk
Sholat Subuh!
Dalam teknik evaluasi, guru di SDIT memakai lembar
penilaian. Lembar penilaian tersebut sudah mencantumkan:
- nama siswa
- kerjasama
- pertisipasi siswa dalam berdiskusi,
- dan produk siswa dalam berdiskusi
yaitu hasil diskusi siswa apakah konsep mereka sudah benar atau masih ada
kesalahan.
- jumlah skor
- nilai
C.
KESIMPULAN,
SARAN DAN PENUTUP
1.
Kesimpulan
Ruang lingkup materi PAI di SDIT
Darusslam meliputi: Alqur’an, aqidah, akhlak, tarikh, fiqih. Metode yang
dipakai adalah ceramah, Tanya jawab, diskusi dan ceramah. Teknik evaluasi yang
diterapkan adalah tes tulis, tes lisan dan praktik.
Isi dari kurikulum PAI kelas V SDIT
Darussalam ini sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut. Metode dan
evaluasi yang dipakai sudah sinkron dengan materi yang ada.
2.
Saran
Saran dan kritik dari pembaca sangat
diharapkan guna memperbaiki telaah selanjutnya.
3.
Penutup
Demikian hasil telaah yang dilakukan,
mudah-mudahan bisa dijadikan sebagai bahan acuan untuk lebih meningkatkan
rancangan pembelajaran menjadi lebih baik lagi.
Contoh Praktik Telaah Kurikulum Sekolah
4/
5
Oleh
Anonymous