Sunday, December 13, 2015

Di Indonesia, Pelacur Sudah Tidak Lagi Ber-DOSA

Maraknya prostitusi di negeri ini kian merajalela. Mulai dari tempat pelacuran terbesar se-Asia Tenggara (Dolly; sudah ditutup), ayam kampus, hingga yang lagi trend saat ini adalah kasus prostitusi yang melibatkan para artis populer.



Tak tanggung-tanggung, para artis ini dibandrol dengan harga yang cukup fantastis, bisa mencapai ratusan juta rupiah. Dan para langganan porsitusi artis disebutkan kalangan Pejabat Negara Indonesia, penyelenggara pemerintahan, bilamana Negara dipimpin oleh para pejabat bermoral bejat akankah Negara beroleh ridho dan berkat dari Allah Maha Suci, hebat nian para Pejabat sanggup membayar 25-100 juta per3jam, berapa besar penghasilan pejabat Indonesia jika terbukti sebagai pelanggan perbuatan maksiat.

Bila dahulu pelacur akibat terpaksa atau terperdaya calo TKW, sekarang pelacuran adalah niatan hati oleh sebab dipandang mulia, bisa cepat kaya raya tanpa beresiko masuk penjara sebagaimana kurir Narkoba, tanpa harus merampok bisa pamer dollar segepok.

Lemahnya perundang-undangan yang mengatur hal porstitusi di Indonesia, tidak adanya hukuman bagi pelaku yang menjajakan diri, membuat pelacuran merebak dan menjamur, porstitusi tak lagi menjadi akibat human trafficking, melainkan telah dijadikan sebagai profesi untuk mendapatkan uang sebesar mungkin dengan cara semudah mungkin, kerjanya enak incomenya banyak.

Seperti kasus yang baru berkembang, hanya 1 jam di Panti Sosial, setelah tertangkap basah oleh Bareskrim Polri sedang melacurkan diri di Hotel berbintang 5 Jakarta artis dengan inisial NM dan PR pun dibebaskan. Hasil dari konferensi pers yang dilakukan oleh Bareskrikm menyatakan bahwa NM dan PR merupakan korban dari tersangka (mucikari), yaitu pelaku kejahatan perdangan manusia.

Inilah anenya negeri ini, seharusnya mereka yang ‘menjajakan’ dirinya harus ditindak tegas, dan mereka yang ‘membeli’ pun harus ditangkap dan ditahan untuk memberikan ‘efek jera’ dari perbuatan yang melanggar hukum.

Jika hukum kita tetap seperti ini, maka suburlah praktek-praktek prostitusi di Indonesia-ku.

Related Posts

Di Indonesia, Pelacur Sudah Tidak Lagi Ber-DOSA
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.