Maraknya prostitusi
di negeri ini kian merajalela. Mulai dari tempat pelacuran terbesar se-Asia
Tenggara (Dolly; sudah ditutup), ayam kampus, hingga yang lagi trend saat ini
adalah kasus prostitusi yang melibatkan para artis populer.
Tak tanggung-tanggung,
para artis ini dibandrol dengan harga yang cukup fantastis, bisa mencapai
ratusan juta rupiah. Dan para langganan porsitusi artis disebutkan
kalangan Pejabat Negara Indonesia, penyelenggara pemerintahan, bilamana Negara
dipimpin oleh para pejabat bermoral bejat akankah Negara beroleh ridho dan
berkat dari Allah Maha Suci, hebat nian para Pejabat sanggup membayar 25-100
juta per3jam, berapa besar penghasilan pejabat Indonesia jika terbukti sebagai
pelanggan perbuatan maksiat.
Bila
dahulu pelacur akibat terpaksa atau terperdaya calo TKW, sekarang
pelacuran adalah niatan hati oleh sebab dipandang mulia, bisa cepat kaya raya
tanpa beresiko masuk penjara sebagaimana kurir Narkoba, tanpa harus merampok
bisa pamer dollar segepok.
Lemahnya
perundang-undangan yang mengatur hal porstitusi di Indonesia, tidak
adanya hukuman bagi pelaku yang menjajakan diri, membuat pelacuran
merebak dan menjamur, porstitusi tak lagi menjadi akibat human trafficking,
melainkan telah dijadikan sebagai profesi untuk mendapatkan uang sebesar
mungkin dengan cara semudah mungkin, kerjanya enak incomenya banyak.
Seperti
kasus yang baru berkembang, hanya 1 jam di Panti Sosial, setelah tertangkap
basah oleh Bareskrim Polri sedang melacurkan diri di Hotel berbintang 5
Jakarta artis dengan inisial NM dan PR pun dibebaskan. Hasil dari konferensi
pers yang dilakukan oleh Bareskrikm menyatakan bahwa NM dan PR merupakan korban
dari tersangka (mucikari), yaitu pelaku kejahatan perdangan manusia.
Inilah anenya
negeri ini, seharusnya mereka yang ‘menjajakan’ dirinya harus ditindak tegas,
dan mereka yang ‘membeli’ pun harus ditangkap dan ditahan untuk memberikan ‘efek
jera’ dari perbuatan yang melanggar hukum.
Jika hukum
kita tetap seperti ini, maka suburlah praktek-praktek prostitusi di
Indonesia-ku.
Di Indonesia, Pelacur Sudah Tidak Lagi Ber-DOSA
4/
5
Oleh
Anonymous